Media Pembelajaran dari Klasik sampai Modern

                                          
Media Pembelajaran dari Klasik sampai Modern

A. Pengertian Media Pembelajaran
     Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “ tengah “,perantara”,atau pengantar “. Menurut AECT ( Assoctation Of Education and Communication Technology) yang dicangkup oleh  Basyaruddin (2002)” media adalah segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi “. Sedangkan pengertian lain media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,photografis atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembalo informasi visual atau verbal. Disamping sebagai sistem penyampaian atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau peranya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara pihak utama  dalam proses belajar,yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran ( Azhar Arsyad,2010:3).
         Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut Instructus atau “ intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksioanl adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pembelajaran bukan hanya menyampaikan informasi atau pengetahuan saja, melainkan mengkondisikan pembelajar untuk belajar, karena tujuan utama pembelajaran adalah pembelajaran itu sendiri.
    Kata pembelajaran mengandung makna yang lebih pro-aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar, sebab di dalamnya bukan hanya pendidik atau instruktur yang aktif,tetapi peserta didik merupakan subjek yang aktif dalam belajar. Sehingga pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik serta sumber belajar dan media yang digunakan, dalam upaya terjadinya perubahan pada aspek kognitif,afektif, dan motorik. Oleh karena itu agar aktivitas pembelajaran bermakna bagi peserta didik, pendidik perlu mengembangkan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi peserta didik.
         Penggertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara softwere dan hardwere (Sudiman,dkk,1996:5). Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, perlu dikemukakan pula bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dengan kata lain, kegiatan belajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antar penerima pesan dengan sumber lewat media tersebut.

B. Manfaat Media Pembelajaran
  Dalam kegiatan pembelajaran, pendidik akan selalu berusaha menggunakan media pembelajaran seoptimal mungkin apabila sudah memahami benar manfaat media pembelajaran. Karena media pembelajaran merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses pembelajaran. Menurut Akbar manfaat dari media yaitu ssebagai berikut :
  1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi.
  2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga menimbulkan motivasi belajar dan interaksi secara langsung.
  3. Mengatasi keterbatan indra,ruang,dan waktu.
  4. Memberikan kesamaan pengalaman belajar ( Akbar,2013:119).
 C. Fungsi Media Pembelajaran
    Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode dan media pembelajaran . kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pendidik dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran.
      Adapun fungsi dari media pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • Fungsi etensi mengarahkan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian untuk          berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pembelajaran.
  • Fungsi efektif yaitu dapat terlihar dari tingkat kenikmatan ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap.
  • Fungsi kognitif yaitu terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
  • Fungsi kompensatoris yaitu terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengkomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi materi yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.ungsi atensi mengarahkan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pembelajaran. 
   D. Pengertian Media Pembelajaran Klasikal
    Suatu kenyataan yang sering kali kita lihat, sebagian besar pengajaran disekolah –sekolah menengah dan diperguruan tinggi diberikan secara klasikal. Artinya , pengajar memberi penjelasan kepada sejumlah musid secara lisan. Banyak yang menganggap bentuk pengajaran klasikal tersebut merupakan bentuk yang paling tepat. Selain karena dipandang efesien, mereka dahulupun diajar dengan bentuk pengajaran seperti itu. 
     Pada dasarnya dengan bentuk pengajaran klasikal seorang pengajar dapat mengajar suatu kelompok dengan jumlah murid yang tak terbatas. Pada kenyataanya selama pengajaran klasikal murid harus mengajarkan dua hal yaitu mendengarkan dan membuat catatan. Ada pendapat bahwa bagi pelajar sekolah menengah rupanya kedual hal itu sulit untuk dilakukan karna guru harus mencari waktu khusus untuk mendiktikan bahan yang harus dicatat oleh murid sebagai cara untuk sedikit meringankan kesulitan.
      Demikian dapat dikatakan tidak banyak menemui kesulitan dalam hal mendengarkan dan mencatat, tetapi hanya memberikan akibat yang kurang menguntungkan pula.
      Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di pendidikan pra sekolah, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak. Pengajaran klasikal adalah model pembelajaran yang biasa kita lihat sehari-hari. Pada model pembelajaran ini, guru biasanya mengajar antara 30-40 orang siswa dalam suatu ruangan. Para siswa mempunyai kemampuan minimum untuk tingkat itu dan diasumsikan untuk mempunyai minat dan kecepatan belajar yang relative sama. 
     Metode pembelajaran klasikal biasanya menuntut disiplin yang tinggi dari para siswa, dan guru memiliki otoritas penuh diruang kelas. Setiap anomsli sekecil apapun bisa membuat murid harus berdiri dari bangku, disamping papan tulis sepanjang jam pelajaran atau terkena sengatan lemparan kapur oleh guru. Halim belajarnya memang biasanya luar biasa, hafal luar kepala, monocolor, dan anti kritik. Kebenaran itu tunggal dan tidak boleh dipertanyakan. Pembelajaran klasikal senderung digunakan guru apabila dalam proses belajarnya lebih banyak bentuk penyajian materi dari guru, penyajian lebih menekankan untuk menjelaskan sesuatu materi yang belum diketahui atau dipahami siswa. Adapun pendekatan klasikal meneurut para ahli :
  1. pembelajaran kalsikal menurut Anurrahman yang menyatakan bahwa model pembelajaran klasikal lebih menitikberatkan pada peran guru dalam memberikan informasi melalui materi pelajaran yang disajikan. Model pemnelajaran klasikal menggunakan pembelajaran kelas dalam proses pembelajaran.
  2. Adapun menurut Dimyati dan Mudijiono yang menyatakan hahwa pembelajaran kelas yaitu melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran klasikal tidak sepenuhnya berpusat kepada guru saja, akan tetapi peran siswa juga dituntut secara aktif pada proses kegiatan belajar mengajar.
  E. Media Pembalajaran Modern
    Media pembelajaran modern adalah suatu pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada peseta didiknya agar mereka mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan serta perubahan sifat yang positif didalam proses belajar mengajar yang dapat diselenggarakan dengan memanfaatkan media elektronik, seperti computer, LCD, HP, internet, dan lain-lainnya. Metode modern ini dalam pembelajaran menggunakan cara-cara yang inovatif dengan berbagai kombinasi cara belajar yang taktis, teknis dan praktis dalam mengaplikasikan, mengapresiasikan dan menginterpretasikan. Tetapi masih ada pendidik yang belum menggunakan media pembelajaran atau media pembelajaran modern yang telah disiapkan tersebut. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini mungkin diakibatkan kurangnya pengetahuan pendidik tentang penggunaan media ini, selain itu masih ada sekolah yang memang belum menyiapkan media tersebut. Padahal dengan memvariasikan metode pengajaran akan membantu pendidik mengatasi situasi bosan peserta didik, serta pendidik diharapkan dapat memilih dan mengembangkan manfaat media pembelajaran modern elektronik dan non-elektronik dalam proses mengajar.
     Dalam pembelajaran kali ini, menggunakan media video yang mana video tersebut telah disusun secara terperinci agar peserta didik tidak semata hanya melihat. Slide demi slide ditayangkan dengan permasalahan-permasalahan yang ada dari setiap materi (sub materi). Penggunaan media modern ini sangat membantu guru untuk menerangkan dan membuat pembelajaran lebih menarik dengan adanya animasi-animasi pada setiap slidenya. Dalam hal ini, digunakan untuk materi “Larutan Elektronik dan Non-Elektronik”. Materi ini dirasa erat menggunakan media video, karena kita akan lebih paham mengapa suatu larutan disebut larutan elektronik dan non-elektronik ddan bisa menerangkan perbedaan antara kedua larutan tersebut.
    Dalam video tersebut tidak dijelaskan secara rinci, namun hanya sebagian garis besar. Sehingga guru juga masih harus memberi penjelasan kepada peserta didik tentang hal-hal yang mendasari garis besar tersebut. Dalam video itu disajikan suatu video didalam video yang mana ada suatu percobaan ketika diuji menggunakan lampu, maka salah satu lampu menyala dan lainnya tidak menyala. Hal ini yang akan membengkitkan pemikiran peserta didik untuk menganalisa hal yang terjadi. Setelah diselipkan suatu analisa maka dilanjutkan ke slide berikutnya dimana slide tersebut berisi garis besar jawaban dari video tersebut. Sehingga dalam materi dan media yang ada kita dapat menggunakan pendekatan pembelajaran problem solving dan netode diskusi dan ceramah. 
     Sekarang tinggal bagaimana seorang pendidik memanfaatkan metode dan media-media tersebut guna membantu proses belajar dan mengajar yang efektif dan effesien karena “Guru”  adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah, sepandai apapun seorang siswa, peran guru tetap penting sebagai pendidik dan pembimbing menuju kesuksesan.

  F. Simpulan
      Media pembelajaran dari klasik dan modern memiliki kemampuan yang berbeda, karena pembelajaran kalsik ini merupakan kegiatan belajar seorang guru melakukan dua kegaiatan sekaligus yaitu mengelola kelas dan mengelola pembelajaran yang menggunakan metode ceramag dan tanya jawab. Mengelola kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara baik dan menyenangkan yang dilakukan didalam kelas. Dalam hal guru dituntut harus menghadapi sejumlah murid yang membanjiri sekolah akibat demokrasi, industrialisasi,pemerataan, dan pendidikan atau kewajiban belajar.
   Sedangkan pembelajaran modern suatu pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada peseta didiknya agar mereka mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan serta perubahan sifat yang positif didalam proses belajar mengajar yang dapat diselenggarakan dengan memanfaatkan media elektronik, seperti computer, LCD, HP, internet, dan lain-lainnya. Metode modern ini dalam pembelajaran menggunakan cara-cara yang inovatif dengan berbagai kombinasi cara belajar yang taktis, teknis dan praktis dalam mengaplikasikan, mengapresiasikan dan menginterpretasikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini